Selasa, 30 Juni 2015

Nasib Program Satu Juta Rumah Masih Di Ragukan

Program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Program Satu Juta Rumah di nilai tidak mengenai sasaran yang tepat. Dalam pembangunan ini pemerintah menitik beratkan pada pembangunan hunian vertikal atau rumah susun milik (rusunami). Program pembangunan ini dengan tujuan agar seluruh rakyat Indonesia dapat memiliki tempat tinggal yang layak. Karena seperti yang kita semua ketahui bahwa tempat tinggal merupakan hal yang terpenting didalam kehidupan makhluk hidup sebab itulah hunian dikatakan sebagai kebutuhan primer.

Program yang menjadi andalan Presiden itu masih diragukan tidak tepat pada sasaran yang dituju. Yonattan, Project Coordinator ERA mengatakan bahwa hunian vertikal masih asing bagi masyarakat Indonesia. Pada umumnya masyarakat Indonesia memiliki pemikiran yang konservatif terhadap sebuah tempat tinggal, jadi pendapat kebanyakan orang jika hunian tersebut tidak berdiri di atas tanah maka itu tidak dapat dikatakan sebagai rumah.

Minat masyarakat untuk tinggal di hunian vertikal masih sangat jarang karena pada umumnya mereka masih berpikiran kalau tidak menginjak tanah ya bukan rumah namanya. Namun, hunian vertikal ini cukup diminati dan masih sangat identik dengan masyarakat menengah keatas. Biasa dari kalangan ini cara pandangnya lebih terbuka terhadap tempat tinggal.

Dengan demikian ada baiknya konsep ataupun rancangan pemerintah yang akan membangun rumah vertikal untuk kalangan kebawah seharusnya segera di ubah, karena konsep sebuah apartemen masih identik dengan kalangan ekonomi atas.

Yonattan, juga mengakui bahwa ketersediaan akan tanah di kota-kota besar seperti kota Jakarta memang sangat sulit dan tidak memungkinkan untuk membangun rumah tapak. Pemerintah melihat sebagian besar masyarakat Indonesia yang berada di tingkat ekonomi kelas bawah lebih banyak membutuhkan pekerjaan di tengah kota.

Sumber: Okezone

- See more at: http://www.peluangproperti.com/berita/properti/2015-06/5680/nasib-program-satu-juta-rumah-masih-di-ragukan#sthash.fwKMqVcR.dpuf